13 Desember 2008

Sekolah Berstandar Internasional

Sekolah bertaraf internasional memang diamanatkan oleh UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diharapkan agar setiap pemerintah daerah memiliki minimal satu sekolah pada setiap jenjang (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK)untuk didorong agar berkualifikasi internasional.

Apanya yang berlabel internasional? Ya, segalanya: SDM, fasilitas, kurikulum, pembelajaran, manajemen, networking/humas, kesiswaan. Pokoknya semuanya memiliki kualifikasi di atas standar nasional. Mimpi? Bisa ya, bisa tidak! Bagi pemerintah daerah yang memang dari 'sononya' sudah dilimpahi oleh sekolah-sekolah unggul, mungkin tak perlu pusing-pusing mendorong sekolahnya agar 'go international'. Namun jika sekolah-sekolah di suatu daerah memang hari-harinya penuh tawuran dan kebocoran/kerobohan gedungnya menjadi-jadi tentu wacana internasionalisasi sekolah ibarat jauh panggang dari api.

Berbagai strategi telah diterapkan pemerintah pusat dan pemda dalam konteks ini. Sejak dari yang namanya legislasi/payung hukum, penggelentoran dana, pendampingan manajemen, pelatihan pembelajaran, hingga kotak-katik model kurikulum dan penetapan negara-negara OECD sebagai benchmarking. Intinya memang bagaimana menjaga api semangat untuk terus memajukan pendidikan di republik agar tak gagap dengan hawa kekinian di seantero dunia. Meski hal ini memang ditingkahi dengan kondisi pragmatis pendidikan yang penuh liku-liku kondisi, dari yang terpuruk banget sampai ya itu tadi ingin berstandar internasional. Seolah-olah kalau semua sekolah sudah berlabel internasional, maka itulah muara 'mencerdaskan kehidupan bangsa'. Ya, seolah-olah ......

Padahal, seperti para pakar berkali-kali bicara, pendidikan kita harus mementingkan akhlak/budi pekerti/sikap yang baik. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika toh mengejar target berstandar internasional, maka jangan lupakan aspek akhlak ini. Depdiknas pun telah menggaris bawahi bahwa standar internasional perlu namun don't forget to the east culture. Bahwa kita menghirup udara Indonesia. Bahwa kita berbudaya Indonesia. Boleh para siswa cas cis cus piawai bekomunikasi dalam Bahasa Inggris, suasana kelas dan praktek diliputi oleh komunikasi Bahasa Inggris tapi tak berarti bahwa keramahan dan empati ala timur jadi luntur. Jepang dan Korea adalah teladan utama yang patut ditiru.

18 November 2008

Nonton wayang kulit yuk!


Sabtu malam Minggu, 29 Nopember 2008, alhamdulillah langit cerah dan ditunggu-tunggu publik wong Jowo. Pada malam ini telah digelar wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Manteb Soedharsono, dalang nasional, bertempat di Lapangan Sanaman Mantikei Palangka Raya.

Bagi yang hobi nonton tapi tak sempat hadir ke ibu kota Provinsi Kalteng ini, pergelaran ini disiarkan secara langsung oleh RRI secara nasional melalui jalur siaran Pro 4.

Lakonnya Pendowo Syukur, Sesaji Rojosoyo. Karena dalangnya sangat terkenal di rimba pewayangan, bahkan pernah menerima penghargaan dari UNESCO, kualitas pergelaran pun tentu tak perlu diragukan lagi. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan malam itu tak turun hujan....sehingga saya pun cukup lancar pula memandu acara pembukaan bersama Bu Sunik dari Fun's Club RRI Palangka Raya. Ini pengalaman perdana saya menjadi MC acara pergelaran wayang yang dihelat dalam rangka halal bihalal dan temu kangen warga Jawa di Palangka Raya dan sekitarnya ini.

Selamat Bung Rudy!


Bung Rudy, better late than never ya ...

Anda semua penasaran ingin melihat blog sang jawara pada tahun 2008 versi Pusat Teknologi Komunikasi, Depdiknas?. Silakan klik http://fisikarudy.wordpress.com. Si empunya blog, Rudy Hilkya, S.Pd telah memenangi lomba e-learning award untuk kategori blog edukatif. Nah, hasil lomba selengkapnya, ada di http://www.e-dukasi.net/elearningaward/.

Bung Rudy sendiri, seorang guru Fisika SMA yang saya kenal sekitar 6 tahun silam di Palangka Raya. Dari gaya bicaranya sedari dulu sudah saya lihat bakat kecerdasan dan kreatifitasnya yang luar biasa. Seolah selalu merasa tak puas dengan yang ada. Ingin sesuatu yang baru dan lebih baik dari yang ada di sekitar (inovatif). Jadi, tak heran jika tahun ini penghargaan bergengsi tingkat nasional disabetnya.

Bravo Bung ..... tinggal digali terus kemampuan Bahasa Inggrisnya agar bisa go internasional untuk menyuarakan nurani perubahan positif kepada dunia!

30 September 2008

Empek-empek



Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H. Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Allah SWT meridhai semua amal ibadah kita dan insya Allah akan sempat menghaturkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H.

Untuk memuliakan kerabat dan tamu, silakan dihidangkan dua makanan Palembang dengan resep berikut. Selamat mencicipi .... (ternyata empek-empek dari ikan tongkol putih echo juga lhoooo .... so ndak mesti dari ikan tenggiri!)

RESEP EMPEK-EMPEK “NESA”

A. Bahan

1. Empek-empek
a. Daging ikan tenggiri atau tongkol putih (bersih,
sudah dihaluskan) ½ kg
b. Daging udang (bersih, sudah dihaluskan) ¼ kg
c. Bawang putih 5 siung
d. Garam 2 sendok teh penuh
e. Penyedap rasa secukupnya
f. Tepung kanji 500 gr
g. Tepung maizena 250 gr
h. Air 1¼ gelas
i. Minyak goreng secukupnya

2. Kuah Cuko
a. Cabe merah 5 buah
b. Bawang putih 3 siung besar
c. Gula merah 1 gandu
d. Asam kamal secukupnya
e. Garam secukupnya
f. Penyedap rasa secukupnya
g. Timun cincang secukupnya

B. Cara memasak

1. Empek-empek
a. Daging ikan dan udang serta bawang putih diblender dengan 1¼ gelas air
b. Tepung kanji dicampur dengan tepung maizena dalam baskom lalu masukkan ikan yang
sudah halus dan bumbu (bawang putih, penyedap rasa, garam).
c. Uleni adonan sampai menjadi adonan yang rata dan kalis
d. Siapkan air mendidih yang sudah diberi minyak goreng + 3 sendok makan
e. Masukkan adonan yang sudah dibentuk sesuai selera (lonjor, segi tiga isi tahu,
kapal selam isi telur) ke dalam air mendidih, rebus sampai adonan terapung lalu
diangkat.

2. Kuah
a. Cabe dan bawang dihaluskan
b. Masukkan ke dalam rebusan air gula dan asam
c. Masukkan garam dan penyedap rasa, diaduk sampai mendidih
d. Dicicip sampai terasa paduan rasa asam, manis, asin, gurih. Kalau kurang pedas bisa ditambah lagi cabenya)

C. Untuk menghidangkan
1. Empek-empek digoreng dalam minyak panas sampai kuning merata
2. Empek-empek dipotong-potong, dimasukkan ke dalam piring/mangkok
3. Tambahkan kuahnya dan taburi dengan irisan timun atau mie. Insya Allah
seddddaaaaaap dan selamat mencoba.

Palangka Raya, ba’da dzuhur akhir Ramadhan 1429 H.

Tekwan



Sssssst .... ini fakta alias bukan gosip. Ketika berlebaran di Damaskus, isteri terkasih menghidangkan tekwan untuk para tamu kami. Sambutannya ternyata luar biasa. Tiap lebaran selalu saja mereka 'nyari' tekwan. Silakan mencoba biar tamu makin senang dan ....... suami makin sayangngng ..... he he ....

RESEP TEKWAN “NESA”

A. Bahan :
1. Daging ikan tenggiri/pipih/belida (bersih) 1 kg
2. Daging udang bersih ½ kg
3. Tepung kanji 10 sendok makan
4. Putih Telur 2 butir
5. Bawang merah (untuk bumbu dan bawang goreng) secukupnya
6. Bawang putih secukupnya
7. Penyedap rasa (rasa sea food) secukupnya
8. Baking powder 1 sendok makan
9. Jamur kuping secukupnya
10. Sedap malam secukupnya
11. Bengkoang secukupnya
12. Soun cina secukupnya
13. Jahe secukupnya
14. Garam secukupnya
15. Merica secukupnya

B. Cara memasak
1. Adonan tekwan
a. Daging ikan dan daging udang dihaluskan
b. Bumbu (bawang merah dan bawang putih) dihaluskan
c. Campurkan daging yang telah halus, bumbu dan telur dengan sedikit air dan aduk sampai menjadi adonan yang kalis
d. Masukkan adonan (dengan bentuk sesuai selera, bulat-bulat kecil atau dibentuk
dengan garpu) ke dalam air mendidih sampai terapung
e. Angkat tekwan yang terapung, siap dihidangkan dengan kuah dan ‘pelengkap’

2. Kuah tekwan
a. Kulit dan kepala udang serta tulang ikan dicuci bersih
b. Rebus selama kurang lebih 3 jam dengan api kecil sampai ke luar aromanya lalu
disaring
c. Bumbu (bawang merah, bawang putih, jahe, merica, penyedap rasa,
garam)dihaluskan dan ditumis sampai harum lalu masukkan ke dalam air kaldu yang
mendidih.
d. Masukkan irisan daun bawang dan bawang goreng ke dalam air kaldu yang telah siap
e. Air kaldu/kuah yang sudah siap hidang ini dapat dibuat sesuai keperluan

3. Pelengkap tekwan
a. Jamur kuping direndam di air hingga lunak lalu dipotong-potong
b. Sedap malam (dibuang benang sarinya agar tak pahit) lalu diikat dan direndam di
air
c. Bengkoang dipotong panjang-panjang berbentuk balok
d. Soun cina direndam lalu digunting berukuran pendek-pendek

C. Untuk menghidangkan
1. Jamur kuping, sedap malam dan bengkoang dimasukkan ke dalam air kuah tekwan yang mendidih lalu diamkan beberapa menit
2. Masukkan ke dalam mangkok berturut-turut: soun, tekwan, kuah tekwan, daun
bawang dan taburi dengan bawang goreng diatasnya
3. Bagi yang senang pedas silakan tambahkan sambal botol atau sambal cabe rawit
4. Sebagai garnis boleh juga ditambahkan irisan wortel berbentuk bunga (atau berbentuk orang utan ha ha ha .... bodor ah alias just joke/canda …… atawa heureuy ketang).
5. Insya Allah nickckmaaaaaat pisan euy! Apalagi disantapnya panas-panas and gratis lagi.

Palangka Raya, ba’da dzhuhur akhir Ramadhan 1429 H.

24 September 2008

Prof. Arief Rachman calon Mendiknas 2009-2014?


Bismillaah, dengan niat turut mendukung kesuksesan pendidikan Indonesia, walau pasti ada pro dan kontra, saya menyodorkan wacana sebagaimana judul tulisan di atas.

Selain Prof. Bambang Sudibyo yang sekarang masih menjabat Mendiknas dengan segala kesuksesan beliau dalam mengelola pendidikan, figur Prof. Arief Rachman sangat layak untuk menduduki posisi amat strategis dan "challenging" tersebut.

Mengapa? Ada beberapa alasan untuk mengusung tokoh pendidikan Indonesia kelahiran Malang, 19 Juni 1942 ini:

1. Pernah menjadi guru dan Kepala Sekolah setingkat SMA sehingga aroma suasana dan denyut sehari-hari pendidikan dasar dan menengah telah beliau rasakan dengan segala pernak-perniknya. Kita tahu beliau amat sukses memimpin SMA Lab School, sekaligus juga dalam mengkader penggantinya sebagai salah satu ciri keberhasilan seorang pemimpin . Ini sangat penting sebagai 'best experiences' dalam pengambilan kebijakan secara nasional.

2. Berwawasan internasional apalagi beliau hingga saat ini masih menjabat sebagai Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Pada tataran global, Indonesia harus tegak berdiri, penuh self confidence. Secara pasti Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pinjaman dari luar negeri termasuk loan untuk pendidikan tanpa berarti mengurangi sedikitpun makna 'learning to live together'. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi contoh bagi masyarakat dunia dalam segala hal.

3. Pernah bolak-balik masuk tahanan pada masa lalu demi yang namanya perjuangan atas nama kebenaran. Lho, apa relevansinya? Ini menjadi bukti karakter /integritas dan keberanian beliau dalam berkiprah. Slogan "mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi" tentu no problem bagi beliau.

4. Faham kondisi dan kendala perguruan tinggi karena memang beliau seorang guru besar di UNJ. Perguruan tinggi yang mandiri dan berkelas dunia, cukup dana untuk riset tetapi membantu kelas menengah-bawah untuk bisa kuliah adalah diantara tantangan masa depan.

5. Amat senang mandalami hal-hal yang religius. Dengan begitu, Tuhan adalah orientasi terutama beliau dan kejujuran adalah suatu keniscayaan. Kita tahu kejujuran boleh jadi merupakan barang mahal dan amat langka di republik terkasih ini. Apalagi dengan gelontoran anggaran pendidikan yang 20% pada APBN mulai tahun depan. Kita sangat perlu seorang figur yang berani dan jujur untuk meminimalisir kebocoran/penyimpangan penggunaan dana yang melimpah tersebut.

6. Menghargai keberagaman. "Siswa itu perlu menjadi muslim yang baik, katolik yang baik .......". Sepotong kalimat ini pernah beliau ucapkan suatu ketika sebagai gambaran pandangan beliau terhadap pluralitas. Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika, bagaimanapun, menyimpan potensi untuk konflik tetapi jika dikelola secara arif maka akan berbuah sinergi dan kolaborasi yang cantik. Dan itu mesti dimulai dari dunia pendidikan.

Sebagai insan, beliau pasti memiliki kekurangan. Tentu ini nanti menjadi tugas staf beliau untuk bahu membahu membantu dalam bekerja. Jikalau Pak Arief tak bersedia dicalonkan atau berhalangan? Ya, kriteria di atas bisa menjadi referensi untuk mencari figur yang lain agar belantara pendidikan Indonesia makin sukses .....

Bila Anda berminat lebih jauh membaca sedikit perjalanan hidup Pak Arief, silakan klik di sini.

11 September 2008

Karakteristik Mesjid dan Jamaah Shalatnya di Suriah


Mau tahu bagaimana gerang kondisi mesjid-mesjid di Suriah/Syria?

1. Lampu menaranya tampak hijau. Jadi tampak kompak semburat sinarnya tatkala dipeluk sang malam.
2. Imam shalat jum'atnya tetap. Mengapa? Agar topik khutbahnya berkesinambungan dan sang imam biasa meluangkan waktu setelah shalat jum'at untuk jamaah berkonsultasi.
3. Barisan/shaf ma'mum rapat sekali sehingga bahu ma'mum bisa bertemu (bandingkan dengan umumnya sajadah di mesjid-mesjid kita yang 'mengkondisikan' antar makmum cukup renggang).
4. Ada ruangan khusus untuk shalat fardhu lima waktu yang membedakannya dengan ruangan untuk shalat jum'at.
5. Tak ada kotak infaq menggelinding ketika khotib sedang khutbah jum'at sehingga tak mengganggu kekhusyuan jamaah menyimak khutbah.
6. Lazim saja kaum hawa ikut shalat jum'at. Pakaian shalatnya tak perlu pakai 'mukena', cukup dengan pakaian yang dikenakan karena memang mereka sehari-hari terbiasa berbusana muslimah.
7. Disediakan kursi untuk jamaah yang tak mampu berdiri lama/sakit, barisannya tetap menggabung dengan jamaah lainnya.
8. Ketika shalat terawih, jamaah yang biasa melaksanakan 8 raka'at akan mundur dari shaf jamaah dan akan berlanjut dengan shalat witir di rumahnya. Jamaah lainnya tetap melanjutkan hingga raka'at ke-20 plus 3 raka'at witir. Setiap mesjid seperti itu keadaannya, begitu tinggi toleransi antar madzhabnya.
9. Ketika qamat dikumandangkan oleh bilal, seketika itu pula jamaah shalat bergegas berbaris dalam shaf-shaf yang rapat tanpa harus menunggu bilal selesai qamat.

Catatan tambahan : orang Suriah biasa shalat fardhu di mana saja asal bersih (taman, pasar, trotoar, toko, dll) sehingga terkesan bahwa shalat itu mudah dan praktis.

21 Agustus 2008

Sekolah Menengah Kejuruan


"Ya Mas siap", demikian SMS Dr. Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan SMK), Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas. SMS beliau sebagai respon atas SMS saya, "Ass. Yth Bapak/Ibu Pegelola Pendidikan/Pemuda, semoga momen 17 Agustus menjadi momentum emas mengawal dana berlimpah thn depan utk 'Education for All' scr cerdas dan amanah, amin ...(esa)". Memang SMS itu saya kirimkan, 17 Agustus 2008 pagi, ke sejumlah pejabat di republik ini yang hari-harinya mengurus pendidikan, salah satunya Pak Joko.

Mau tak mau Pak Joko memang harus siap. Apalagi gagasan idealis dan prestisius Depdiknas ke depan memang antara lain mengembangkan SMK, siswa SMK : SMA = 70% : 30% pada 2015. Pak Mendiknas sendiri, Prof. Bambang Sudibyo memang sempat hampir pingsan begitu mendengar kalau alokasi pendidikan akan dinaikkan sebesar 20% dari RAPBN 2009. Walaupun kata pak menteri itu hanya 'kelakar' saja tapi cukup menjadi representasi perasaan banyak orang tentang keterkejutan sekaligus kegembiraan. Terkejut, karena tak dinyana secepat itu datangnya keputusan seorang SBY, selang dua hari setelah Mahkamah Konstitusi mengultimatum pemerintah untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar minimal 20% pada RAPBN 2009. Gembira, karena serta merta saja terbentang sejumlah program yang dapat direalisasikan, termasuk pengembangan SMK itu.

Karena SMK adalah milik kita semua, maklum lembaga pendidikan pendidikan formal ini dihajatkan untuk kepentingan publik. Kata 'milik' barangkali akan makin bermakna bagi Anda siswa/alumni SMK, kepala/guru/stafpelaksana/pengawas/komite SMK, Kasi SMK pada Dinas Pendidikan, dunia usaha/industri, LPTK Kejuruan, kepala/widyaiswara/staf pelaksana P4TK/LPMP, dll. Kalau Anda berminat lebih jauh tentang fenomena SMK, silakan klik www.ditpsmk.net .

Kalimat-kalimat kunci yang saya suguhkan tentang pengembangan SMK di tanah air antara lain :

1. "Terlalu muda untuk melatihkan kejuruan kepada anak usia 16 - 18 tahun. Bidang 'kejuruan' atau 'vocational' harusnya diadakan setelah sekolah menengah alias sejajar dengan perguruan tinggi, seperti diploma atau college atawa polytechnic", begitu pendapat rata-rata para pakar di sejumlah negara maju. Nah, kalau begitu SMK kita memang ditantang untuk membuat program terobosan yang bagus sekaligus digandrungi kaum remaja.
2. Ada kolaborasi Depdiknas, Pemprov, Pemkab/Pemko dalam penyusunan proyeksi pengembangan SMK, lengkap dengan prediksi penampungan lulusan, penajaman kewirausahaan lulusan dan resiko pengadaan biaya sharing-nya. Semuanya mesti berdasarkan data dan fakta mutakhir yang berasal dari kelurahan dan kecamatan untuk di-cross check dengan data dan fakta di Dinas Pendidikan/BPS.
3. Bagaimana cara memperoleh guru-guru kejuruan yang baru dan profesional sesuai spesialisasi/bidang keahlian yang dibutuhkan di SMK lama (mengganti yang pensiun) dan SMK baru di seluruh pelosok secara efektif?
4. Bagaimana kalau ternyata pertumbuhan dunia usaha/industri penampung lulusan bergerak lamban?

11 Agustus 2008

Diklat ToT by MCPM AIBEP







Tanggal 2 - 10 Agustus 2008, bersama 3 orang pengawas SLTP-SM dan seorang pejabat struktural pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Palangka Raya telah kuikuti Training of Trainer Seri I program Whole School Development and Whole District Development se-Kalimantan Tengah di Hotel Hawaii Palangka Raya. Ada beberapa kabupaten yang diundang dalam hal mana setiap kabupaten diminta 5 orang calon pelatih untuk tingkat Kota/kabupaten.

Pada bulan Oktober 2008 selama seminggu akan dilatih kembali para peserta pelatihan sekarang sebelum diterjunkan untuk melatih personil tertentu di sekolah-sekolah yang baru dibangun dengan dana grant/hibah dari pemerintah Australia. Personil dimaksud adalah kasek, seorang guru, pengawas,komite sekolah dan perwakilan orang tua siswa.

Ada 16 materi pelatihan yang diikuti secara teoritis, praktis. Ada diskusi kelompok, pleno dan presentasi individual juga. Yang paling menarik adalah outbond. Lho? Soalnya baru sekarang ini ikut kegiatannya walau 'denger' istilahnya sih sudah lama. Foto outbond dan yang lainnya ya ..... seperti di atas itu. Asyiiiiiik lho!

Terus kalau MCPM AIBEP? Managing Contractor Program Management - Australia Indonesia Basic Education Program (MCPM-AIBEP) is to support system-wide capacity development related to improving quality assurance and governance and accountability systems and focus to support on working with Ministry of National Education (MONE) and Ministry of Religious Affairs (MORA).

Lebih jauh tentang hakikat program ini bisa diklik di sini dan di sini

09 Agustus 2008

Posisi .....



Posisi? Posisi apa sih? Ya, kalau diartikan sederhana bisa berarti tempat keberadaan sesuatu. Dapat berarti juga kedudukan. Atau letak sesuatu. Atau ..... masih banyak lagi maknanya.

Pada 'booming' pilkada/pilpres dewasa ini, kata 'posisi' menjadi begitu sakti. Ia dikejar oleh siapapun dengan motivasi apapun untuk yang namanya kekuasaan. Karena itu partai politik tiba-tiba saja menjamur dimana-mana sebab diyakini akan menjadi kendaraan super ajaib yang akan merubah nasib penumpangnya .... wush .... menjadi apapun yang diinginkan jika ... kekuasaan teraih. Artinya jika seseorang bisa meraih posisi bupati/walikota, gubernur, dan presiden maka dia bisa memainkan kata-kata 'sim salabim'. Bahkan hebatnya, seseorang yang berhasil meraih posisi puncak,akibat menang dalam pilkada/pilpres, akan dapat menarik banyak konco-konco tim suksesnya untuk bersama-sama menikmati kemenangan itu.

So, begitulah posisi diperebutkan banyak orang. Masalahnya, jika posisi itu ditaklukkan dengan keluar uang bejibun maka logikanya uang itu harus kembali. Sebaliknya jika posisi itu diraih dengan uang yang relatif sedikit maka boleh jadi si peraih kekuasaan tak begitu terayu nafsu untuk mengeruk uang sebanyak-banyaknya. Apa iyyyaaa begitu? Semuanya sih bergantung pada 'kapstok' (baca: pengendalian nafsunya).

Apapun memang tergantung sang niat. Kalau niatnya mulia, insya Allah kalbunya selalu teringat dengan niat itu - selama niatnya ikhlas dan selalu bersama kerumunan orang-orang 'baik' - untuk memikirkan nasib orang banyak yang kebanyakan belum tentu makan banyak alias hidup serba pas-pasan. Ya pas secara ekonomi, secara wawasan/pendidikan. Pas juga dari sisi pergaulan sehingga akses sosialnya terbatas. Begitulah akhirnya posisi akan dipertaruhkan untuk yang namanya empati dan simpati terhadap kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah. Kalau ingat kelas menengah ke bawah maka - walau mungkin pelu dikaji lebih jauh - otomatis akan turut mengangkat harkat hidup yang menengah ke atas. Kok bisa? Ya sebab kebutuhan primer orang 'bawah'(sandang dan pangan) bukankah juga dibutuhkan oleh orang 'atas'. Sebaliknya barang-barang mewah yang dikonsumsi orang 'atas' belum tentu akan bisa serta merta mampu dimiliki oleh 'orang bawah'.

Andai niat untuk meraih posisi itu semata-mata untuk pamer/kesombongan, cari duit dan aneka kenikmatan duniawi lainnya maka tentu ujung-ujungnya akan bisa ditebak. Dan kita pun barangkali akan dengan kasat mata melihat hal itu di sekitar kita. Betapa usai menikmati kursi hangat alias empuk bukan main, seseorang akan menikmati kursi panas yang bisa bikin pantat kebakaran.

Posisi itu pasti sedang kita tempati karena ia bukan cuma hadir di tataran ihwal politik praktis. Seorang karyawan, pengangguran, ibu rumah tangga, wartawan, tentara, ketua RW, pedagang, guru, birokrat dsb ...... adalah posisi juga.

Selamat menikmati posisi itu .... enjoy saja .... Eh, siapa tahu dalam minggu-minggu ini pun saya akan punya posisi baru. Ya Rabbi .... tempatkanlah hamba-Mu pada posisi yang senantiasa mengusung kebenaran menurut-Mu. Amin ....

Palangka Raya, pukul 22.25.
(Sengaja ditulis untuk penikmat setia blog ini, maaf agak telat nulis. Maklum sedang ikut diklat)

24 Juli 2008

... Kunjungan Pak Menlu ke SID ...




Tanggal 3- 5 Februari 2007, Menlu RI, Bapak Dr. Hasan Wirajuda berkunjung ke Damaskus, Suriah. Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Muzadi turut pula dalam rombongan. Di sela-sela kesibukannya, alhamdulillaah Pak Menlu bersama isteri sempat menengok Sekolah Indonesia Damaskus (SID).

Sebagaimana layaknya karakter seorang diplomat yang saya kenal selama ini, Pak Menlu memiliki pembawaan tenang, santun, dan ramah. Bagaimanapun, yang disandangnya adalah imej/wajah Indonesia di kancah pergaulan internasional.

Berita perjalanan Pak Menlu ke Suriah, selengkapnya dapat dibaca di sini.

23 Juli 2008

E-learning dan E-education


Judul di atas cukup 'keren abis'. Belum begitu jelas apa dan bagaimana 'e-learning', Anda sudah disuguhi istilah 'e-education'. Yang pasti, jika Anda sepakat, 'e-education' bermakna jauh lebih komplit dari pada 'e-learning'. Yang pertama bisa diartikan pendidikan berbasis alat elektronik, sedangkan yang kedua boleh berarti pembelajaran berbasis elektronik.

Berniat menelusuri lebih jauh? Silakan klik 'link' di bawah ini yang bersumber dari www.ilmukomputer.com :

1. Pengantar e-learning dan Pengembangannya.
2. Antara E-learning dan Online Learning.
3. Membangun Portal E-learning.
4. Pendidikan Cerdas Melalui Crayonpedia.
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pendidikan Non Formal.
6. Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh.

22 Juli 2008

... sepekan di negeri kanguru ...



Pernahkan anda melihat kanguru?. Hewan berkaki empat ini banyak dijumpai di Australia, 'negara benua' di selatan/tenggara Indonesia. Tapi bukan kanguru yang akan diulas di sini namun keberadaanku di Adelaide (foto di atas), ibu kota provinsi South Australia. What's up?, mengikuti kegiatan konferensi UNESCO yang diselenggarakan pada tanggal 28 November - 3 Desember 2004. Peserta konferensi dari Indonesia terdiri dari unsur Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Associated School Project Network (ASPNet). Bapak Prof. Arief Rachman, M.Pd selaku Ketua Harian KNIU bertindak selaku pimpinan delegasi didampingi oleh Ibu Dra. Hasnah Ghasim, M.A (Koordinator ASPNet dan iEARN Indonesia, berkerudung, di latar depan-kanan foto).

Sengaja pengalaman ini di-'upload' di blog ini untuk 'sharing'. Siapa tahu Anda akan mengalaminya, mewakili Indonesia sebagai delegasi kegiatan 'meeting' (diskusi, konferensi, workshop, dsb) di mancanegara.

Nah, tak perlu berpanjang kata, bagi yang berminat, silakan mengunduh laporan kegiatannya di sini. Laporan singkatnya (in english) di sini.

21 Juli 2008

20 Juli

Jika umurku 60 tahun, maka tinggal belasan tahun kuhirup oksigen ...
Jika umurku 50 tahun, maka tinggal satuan tahun jantungku berdenyut ...
Jika umurku 43 tahun, maka tinggal bulanan saja hidupku di alam fana ...
Jika umurku tinggal menghitung hari maka sama saja dengan apapun yang terjadi, kini, atau esok ... kumohon ampun dan khusnul khatimah ya Rabbi ...kumohon maaf dari sesama

20 Juli 1966 (Bogor) - 20 Juli 2008 (Palangka Raya)

19 Juli 2008

Niagara Falls, Canada yang kukenal ...





Niagara Falls di Ontario, Kanada... air terjun yang 'memaksa' kita untuk berdecak kagum tanpak pada foto di atas. Alhamdulillah pada Oktober 1997 telah kusaksikan keelokannya bersama rombongan para Kepala SMK Kelompok Pariwisata lainnya. "Subhanallah, wow amazing, luar biasa, waaaaaah ....", macam-macam teriakan kawan-kawan begitu tampak sang air terjun penuh pesona itu.

Wisata ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan kami dalam rangka Hospitality and Tourism Training di Niagara College< Kanada selama lebih dari 3 bulan (September-Desember 1997). Begitu padat kegiatan yang diikuti: diskusi buku "Hospitality Supervision", visit to any kind of tourism area, mengikuti berbagai seminar/workshop, visit to some vocational schools, etc. Sempat pula mampir ke Konsul Jenderal RI di Toronto, mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Foto di tengah adalah Damian Goulbourne. Dia bersama Jhim Burwell ketika itu bertugas sebagai pemandu/pendamping seluruh rangkaian aktifitas, bahkan hingga koordinasi transportasi dan akomodasi di Best Western Suites. Mereka, kendati berusia kurang dari 30 tahun namun begitu cekatan mengkoordinir kami ber-30 yang rata-rata berusia lebih dari 30 bahkan 40 tahun. Damian sendiri, sejak tahun 2003 menjadi Major Welland City (walikota). Sesuatu yang tak aneh karena memang talenta kecerdasan dan leadershipnya sudah menonjol selama mendampingi kami. Dua tahun lalu iseng-iseng sempat kukirim e-mail. Saya pikir lupa dia. Ternyata tak lama kemudian dia mengirim e-mail balasan, menyatakan nostalgia dia manakala 'ngemong' kami yang kadang-kadang 'nakal', maklum stress jauh dari tanah air dan our beloved family terutama kangen sama anak ..... mertua ha ha ha ....

Foto paling atas : saya (menggendong seorang anak) bersama Pak Abri (kini staf di Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan Pak Gatot (belum diketahui posisi akhir beliau di Jawa Timur), berpose usai shalat Jum'at di Niagara Islamic School). Walaupun umat muslim di Canada minoritas, kebanyakan berasal dari Timur Tengah, namun kegiatan-kegiatan ibadahnya tetap berjalan sehingga kami pun bisa dengan leluasa shalat di sejumlah mesjid yang ada.

Nakhoda Baru Palangka Raya

Sabtu, 19 Juli 2008

Pemimpin Baru P.Raya

KPU Tetapkan RINO Pemenang Pilkada Kota

PALANGKA RAYA – Akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya menetapkan pasangan HM Riban Satia MSi dan Maryono SHI (RINO) sebagai pemenang Pilkada Kota Palangka Raya. Kepastian ini, setelah panitia resmi Pilkada itu menggelar Rapat Pleno terbuka di GPU Palampang Tarung, Jumat (18/7), kemarin.

Praktis kemenangan ini mengantarkan pasangan nomor empat itu sebagai pemimpin baru terpilih Kota Palangka Raya dalam 5 tahun mendatang. Hasil ini sekaligus memupuskan prediksi awal, bahwa bakal terjadi putaran kedua. Pasalnya, jumlah suara sah yang dikantongi calon ini ternyata melebihi atas minimal untuk putaran kedua.

Selengkapnya? Silakan klik di sini. atau di sini.

15 Juli 2008

Palangka Raya - Bandung Barat ....



Kini dan esok. Ya, hari-hari ini sedang kujalani 'kerjaan' PNS di Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, menjelang pindah ke Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat, Depdiknas di Batujajar, Bandung Barat.

Melalui situs http://earth.google.com/ dapat diperiksa bahwa jika ditarik garis lurus, tak ubahnya seperti jalur singkat pesawat, maka jarak kedua kantor pemerintah ini sekitar 879,79 kilometer. Diketahui pula bahwa fisik Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya dan LPMP Jabar adalah seperti pada kedua foto di atas, masing-masing dilihat dari ketinggian 2,77 kilometer dan 4,04 kilometer. Dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi memang hal-hal yang dulu amat sulit dan perlu waktu lama, kini bisa dicek secara efektif dalam hitungan menit hanya dengan mengotak-atik ujung jari di depan laptop yang terkoneksi dengan internet ...

14 Juli 2008

Cipageran


Cipageran, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat dilihat dari ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut ....tempat di mana lokasi gubuk keluarga kami akan dibangun.

Ibu yang baik hati, tetangga kami, berkenan meletakkan batu pertama 'gubuk' kami. Hatur nuhun pisan atas perkenan beliau, suatu kehormatan untuk mewakili saya sekeluarga yang masih berada di Palangka Raya.

11 Juli 2008

Bandung yang kukenal ....



Bandung, Paris van Java, itu :


  1. Kudengar rangkaian huruf sarat maknanya dari guru-guru di SDN Cibatok, Cibungbulang, Bogor dan SDN Gunung Puyuh II Sukabumi, Jabar ....

  1. Kejejak kali pertama bareng rombongan dosen dan kawan-kawan mahasiswa Fapoltan IPB ikut Field Trip. Udah lamaaaaa banget, Juni 1986 ..... Kawasan Tangkuban Parahu dan Maribaya adalah dua diantara tempat yang sempat kutengok pemandangannya yang aduhai indah .......... jannatu fil ardli, surga di muka bumi, demikian mengutip kesan dari banyak warga Suriah yang menyambanginya ....

  1. Kuhirup lagi hawa segarnya bertepatan dengan keikutsertaanku bersama aktifis pemuda dari Provinsi Kalteng mengikuti Muktamar Pemuda Muhammdiyah, tahun 1989 (maaf, lupa tanggalnya) di sekitar Komplek Pengda PSSI Jawa Barat, Jl. Lodaya ......

  1. Kubertandang lagi pada September 1995. Untuk apa?. Magang di SMEAN 2 (sekarang SMKN 3 Bandung, http://smkn3bandung.wordpress.com/sejarah-singkat-smkn-3-bandung/ ), Jl. Solontongan, Buah Batu sekitar 2 minggu untuk magang dalam rangka ikut talent scouting Pelatihan Calon Kepala SMK. Pelatihan sendiri ’digeber’ selama tiga bulan di Pusat Pengembangan Penataran Guru Pertanian Cianjur (sekarang Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Cianjur).

  1. Kujenguk bersama Tim Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Provinsi Kalteng mengikuti perhelatan LKS SMK Nasional yang digelar tanggal 15 hingga 20 April 2002. Pembukaannya dilakukan di Sasana Budaya Ganesha, ITB, Jl. Taman Sari.

  1. Kulihat pada tahun 2006, mengantar guru dan siswa Sekolah Indonesia Damaskus usai turut serta pada Lomba Kreativitas Siswa Skolah Indonesia Luar Negeri di Bangkok, Thailand, tanggal 9 – 15 Juli 2006 ( www.siln.org ). Sasaran Study Tour : Observatorium Boscha, Lembang dan Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Geger Kalong. Alhamdulillah tuh ... sempat pula berfoto bersama Aa Gym, ’kado’ ultahku yang ke-40, 20 Juli 2006.

  1. Telah dijelajah : Leuwi Panjang, Cikutra, Ciumbuleuit, Ciater, Dago, Lembang, Pasopati, Cihampelas, Soreang, Batu Jajar, Cililin, Cimareme, Padalarang, Cimahi Kota, Cipageran. Nah, di kawasan terakhir ini insya Allah akan kubangun gubuk idaman ......

  1. ......??????


06 Juli 2008

Reuni SMAN 1 Sukabumi, IPA-84




Malam makin menyergap Jakarta tatkala kuinjak jalannya Minggu malam, 6 Juli 2008 sepulang dari reuni SMAN 1 Sukabumi Jurusan IPA tahun 1984. Begitu mengesankan momen itu. Karenanya, walau ada sedikit keringat yang masih menempel di tubuhku dengan guratan kelelahannya, lekas kuurai tulisan ini mumpung ada mood.

Mungkin MC yang kuperankan belum begitu sempurna bagi audience namun bagiku lumayanlah. Bersama Meity, sahabat sepanggung, kami berusaha tampil 'all out' siang di lapangan sekolah itu, kendati dengan persiapan cuma beberapa menit sebelum mulai, bergantian memandu paket-paket acara sesuai 'pesanan' panitia. Guru-guru pun ikut hanyut dalam 'chemistry' acara : Pak Lely, Eyang Achmadi, Pak Susilo, Pak Agus, Pak Sule, Pak Hasan. Juga ada Bu Tien (isteri alm. Pak Elom, mantan Kepala SMPN 2 Sukabumi), Bu Nus (isteri alm. Pak Nusyirwan Said, Guru Bahasa Inggris).

Tak sedikit yang baru kulihat lagi wajah-wajah sahabat setelah pisah sejak Juli 1984 dulu. Jadi kadang kuingat wajah tapi lupa nama atau kuingat nama tapi kok wajahnya yang ini he he he ... Begitulah acara pun usai digelar sekitar pukul 14 dengan buah : hiburan, sambutan guru dan wakil kepsek, bingkisan buat sekolah dan mesjid Bahrul Ulum, hadiah buat sahabat yang beruntung dapat undian door prize, menayangkan foto-foto 'jadul', pemilihan ketua baru pengurus alumni (terpilih Sdri. Irma Nurjanah) untuk 3 tahun ke depan, dan akan kumpul lagi pas lebaran atau selambatnya tahun depan seraya mengusung wacana kemungkinan membentuk koperasi/pengelolaan bisnis ...

Dan kami pun saling bersalaman di ujung acara, berharap masih ada perjumpaan lagi di sisa umur ini ...

28 Juni 2008

... dan ban pesawat pun meledak ...


.... Rabu, 25 Juni 2008, pukul 07.47 WIB, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pesawat Garuda Indonesia B737-300 (GA 550) yang kutumpangi sedang melaju kencang di run way menjelang take off. Tiba-tiba ..... dar!. "Wah, bannya meledak nih", gumam hatiku. Badan pesawat bergetar ditingkahi oleh bunyi rem mendadak, makin lama laju pesawat pun mereda dan terhenti sepi di belokan. Sekitar 100 meter dari landasan pacu.

Itulah sekelumit drama yang untuk kali pertamanya kualami seumur hidup. Alhamdulillah, puji syukur ke hadhirat Illahi karena sang pesawat beserta seluruh manusia di dalamnya tak kurang suatu apapun kecuali perasaan sedikit panik dan tegang saja. Untung bukan pecah ban saat landing, untung di Jakarta (yang landasan pacunya panjang dan segera bisa ganti pesawat Garuda cadangan yang stand by), untung belum sempat terbang, untung pilotnya profesional.

Kami pun dapat take off dan landing mulus di Palangka Raya, Kalimantan Tengah sekitar dua jam lebih lambat dari jadwal semula.

12 Juni 2008

...... guru-guru baru .......


Barangkali Anda telah mulai melihat betapa profesi Guru secara perlahan telah dilirik. Lulusan SMA/MA/SMK mungkin saja melirik Guru sebagai bidang pekerjaan yang menjanjikan masa depan. Benarkah??

Adanya Undang-undang Guru dan Dosen, program Sertifikasi Guru dan tunjangan Guru (bila lulus sertifikasi dan tunjangan oleh pemda) merupakan sejumlah pemicu yang menyedot perhatian publik masa kini. Jika 'trend' ini terus menggulir bak bola salju maka perlu ditangkap oleh para pengambil keputusan di republik ini. Presiden, gubernur, dan walikota/bupati, (pasca pemilihan langsung) 'seharusnya' memasukkan agenda penanganan Guru secara sungguh-sungguh ....

Caranya? Buat aturan agar guru-guru baru, pengganti yang pensiun, harus memiliki IP lebih dari sama dengan 3,0; bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris/bahasa asing lainnya; melek Teknologi Informasi dan Komunikasi dll ... dll ... selain persyaratan administrasi yang sudah lazim. Tambahan kriteria tersebut (silakan ditelaah lebih lanjut jenis dan kualitas kriterianya) semata-mata untuk memperoleh figur Guru yang mumpuni sebagaimana tuntutan undang-undang atau ketentuan turunannya.

Diharapkan, agar guru-guru yang diperoleh secara selektif ini (sejauh mungkin hindari titipan dan sogokan) akan mendidik murid secara kreatif, inovatif, dan penuh pengabdian. Kelak para siswa akan menjadi betul-betul terdidik dan tidak asal lulus. Kelak para guru yang hebat ini akan menjadi kepala sekolah dan para pejabat yang mengelola pendidikan baik di kota/kab, provinsi, atau tingkat pusat. Pada akhirnya pada 5 - 10 tahun mendatang akan secara gradual namun pasti akan lahir generasi yang menjadi harapan Indonesia masa depan. Kita tak akan cape lagi dengan tuntutan 20% APBN dan APBD untuk pendidikan (di luar gaji guru dan pelatihan kedinasan) karena 'para penggodoknya' sudah berjuang lebih dulu. Tak akan ada dana mubazir karena bingung dengan 'bejibunnya' dana pendidikan yang dialokasikan 30% dari APBD, karena 'para eksekutornya' sudah cerdas merencanakan program-program pendidikan yang pro rakyat dan visioner (tidak ..... pro segelintir koruptor!).

Mungkin saja nanti guru-guru ini akan ditarik oleh publik untuk menjadi presiden, gubernur, walikota/bupati, camat, dan lurah. Lalu ...... asal saja mereka bisa kuat godaan (tahta, harta, wanita), mereka akan menyetir Indonesia ini secara rasional dan terprogram secara matang. Berbarengan dengan itu kerja mereka akan didukung oleh para lulusan yang brilian (sikap, keterampilan, dan pengetahuannya) pada semua lini profesi sebagai hasil didikan para guru yang cakap tadi.

Lho, lantas bagaimana dengan peran profesi lainnya (pengusaha, tentara, dokter, birokrat, supir/pilot, polisi, pengacara, dsb....) saat ini?. Don't worry, semua bisa berbuat dengan prinsip : kurangi dosa dan perbanyak kebaikan untuk sesama. Toh seluruh profesi kan hasil didikan guru juga. So, jika gurunya bagus insya Allah para siswanya akan bagus. Yang penting selama jantung berdenyut mari tebarkan benih-benih kesejukan di arena umat dalam mensyukuri nikmat-Nya.

Guru-guru yang ada sekarang tak pelu berkecil hati karena Tuhan sungguh amat adil. Mari berbuat yang terbaik untuk siswa kita kendati diakui masih begitu banyak problematika di sekitar kita. Tulisan ini hanya bermaksud untuk menggugah kita agar serius ..... sekali lagi serius dengan pengangkatan guru-guru baru karena makin banyak peluang untuk itu. Semoga ....

Video Presentasi Siswa Sekolah Indonesia Damaskus

Presentasi siswa-siswa Sekolah Indonesia Damaskus pada forum Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia Luar Negeri di Malaysia, 27 November - 1 Desember 2007 dapat dilihat pada video ini.

Tema presentasi yang diusung adalah "Keajaiban Lebah Madu" yang dipaparkan oleh 2 orang siswa SD, 2 orang siswa SMP, dan 2 orang siswa SMA menurut sudut pandang masing-masing jenjang sekolah.

11 Juni 2008

Orang Panggung

Dari kanan ke kiri : Pak Soemarwoto (Kepala Sekolah Indonesia Tokyo), Pak Harry (Guru SI Cairo), Pak Eko Yudy Setyono (Guru Matematika SI Riyadh), saya, Pak Kiagus Abdul Gamal Hasannusi (eks Guru SI Damaskus) in action di pentas Genting View Resort Hotel, Pahang, Malaysia pada pentas kabaret, menghibur undangan malam penutupan Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia di Luar Negeri, 1 Desember 2007.

Penunjukan dadakan oleh panitia dua hari sebelumnya kepada para pemain, alhamdulillah bisa disambut karena boleh jadi masing-masing telah terbiasa untuk manggung. Dan bagiku hal ini melemparkan kenangan bergiat latihan teater di Epigonen SMAN 1 Sukabumi, 24 tahun yang silam.

09 Juni 2008

.... gemericik air ........

Tak sampai 25 km dari kampung kelahiranku di Cibeureum, Cibatok II, Cibungbulang, Kab. Bogor, gemericik air dapat ditengok di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Dinginnya air dan udara, ditingkahi layangan Elang Jawa dan cericit burung akan kian membalut kemesraan suka cita berdialog dengan ciptaan-Nya.

Berawal dari kawasan Cagar Alam Gunung Halimun (CAGH) 40.000 ha. sejak tahun 1935, kawasan ini pertama kali ditetapkan menjadi salah satu taman nasional, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 282/Kpts-II/1992 tanggal 28 Pebruari 1992 dengan luas 40.000 ha. di bawah pengelolaan sementara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan nama Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH). Kantor Balai Taman Nasional Gunung Halimn-Salak beralamat di Jl. Raya Cipanas - Kecamatan Kabandungan, PO. Box 2 Parungkuda - Sukabumi 43157, Jawa Barat - Indonesia, telepon/fax : +62-266-621256 / 621257, e-mail: mail@tnhalimun.go.id.

Untuk menuju kantor balai TNGHS dapat dijangkau dengan kendaraan darat. Perjalanan dari Jakarta menempuh waktu 3 jam dengan jarak 125 km melalui rute perjalanan Jakarta-Bogor-Parungkuda-Kabandungan. Sedangkan dari Bandung dapat ditempuh dalam 4 jam dengan jarak 152 km melalui rute perjalanan Bandung-Sukabumi-Parungkuda-Kabandungan.

Info lebih lanjut bisa diklik http://www.tnhalimun.go.id.

07 Juni 2008

Sponsor lewat ........


Lintas Consulting ( http://lintas-surya.com ), sebuah trademark bisnis konsultasi, bernaung di bawah payung hukum PT. Lintas Surya Mandiri. Dengan berbekal semangat professional yang didukung oleh para konsultan muda yang berbakat dan berpengalaman, Lintas Consulting meneguhkan dirinya di dunia konsultasi dalam empat bidang utama: Politik, Kebijakan Publik, Marketing, dan Pengembangan Sumberdaya Manusia.

Politik

Dalam ranah politik, Lintas Consulting menawarkan jasa konsultasi yang terkait dengan ajang atau even politik seperti pemilihan kepala daerah (eksekutif), pemilihan legislative baik lokal maupun nasional, maupun ajang politik lainnya. Berkembang dan mantapnya demokrasi di Indonesia sejak kejatuhan Orde Baru 1998 yang diiringi dengan tingginya tingkat partisipasi politik masyarakat telah menciptakan situasi di mana politik tidak dapat lagi dipandang sebagai sebuah hajatan biasa. Politik saat ini menjadi ritual penting yang menuntut kecakapan, pengalaman, kemampuan teknis dan kepiawaian seorang politisi yang didukung oleh tim yang handal dan profesional. Lintas Consulting hadir mengisi dan menjembatani para politisi untuk melakukan kerja-kerja politik yang efisien, terukur, efektif, dan akuntabel.

Kebijakan Publik

Di ranah Kebijakan Publik, Lintas Consulting menawarkan jasa konsultasi dan kajian strategis terkait dengan kebijakan-kebijakan yang berimbas pada kepentingan publik. Konsultasi dan kajian-kajian ini dimaksudkan untuk menjembatani kepentingan publik dan pengambil kebijakan. Kebijakan yang realistis dan mendekati tuntutan publik adalah output yang diharapkan dalam konsultasi dan kajian ini. Dalam konteks ini, kebijakan publik tidak hanya bersumber dari otoritas pemerintah namun juga bisa berasal dari pihak swasta yang bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak seperti kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perusahaan-perusahaan.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumberdaya Manusia dilakukan oleh Lintas Consulting melalui konsep pengembangan lewat pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan TKI, dan strategi-strategi pengembangan kepribadian, presentasi, pemasaran, kepemimpinan serta team development.

Marketing

Jasa konsultasi di bidang marketing diarahkan pada pengembangan produk dan pasar, branding, image building dan strategi-strategi massifikasi produk

Hajji dan Umrah ....


Labbaik allaahumma labbaik .....

Umat Islam yang akan menikmati manisnya beribadah, mereguk nikmatnya tahajud di Masjidil Haram, thawaf di pusaran energi Ka'bah, khusu-nya sa'i di jalur Shafa dan Marwah ...... silakan mengikuti programnya melalui Travel Amanah Mulia (www.amanahmulia.com) ....

24 Mei 2008

Belahan Jiwa



Jelang penghujung tahun, 30 Desember 1989 menikahlah daku dengan Nenden Noorhayati ....

Kini, alhamdulillah berputera 4 orang : Yusuf Abdurrahman, Annisa Nurhusna, Haafiz Ramadhan, Hadaina Maulida ...

18 Mei 2008

SMA IPA 84


Foto : akrab setelah berkurang usia, sayang tuh .... saya belum sempat gabung. Ingin melihat foto dan tulisan lain? Silakan klik http://sman1smi84.blogspot.com/.

SMA IPA 84 mengingatkan saya pada memori gaul anak muda (dan pelajar) di SMA Negeri 1 Sukabumi, Jabar. Selepas mengail ilmu di SDN Gunung Puyuh II Sukabumi (1977) dan SMP Negeri 2 Sukabumi (1981), langsung nyebur di SMA tsb, menempuh jurusan IPA, sebelum melanjutkan ke Fapoltan-IPB.

Bulan-bulan terakhir ini, kian banyak saja 'godaan' via telepon, SMS dan e-mail yang mendorong untuk kembali bercanda dengan kawan-kawan 'baheula' alias reuni. Dulu, guru-guru banyak yang berkomentar betapa angkatan kami sangat kompak dan mampu mengukir segudang prestasi (antara lain untuk kali pertamanya sekolah kami - lewat perjuangan Dewi Anggesty cs - menyabet juara I lomba cepat tepat di TV RI).

Di sekolah, yang berlokasi di Baros-Sukabumi, ini saya alhamdulillah sempat aktif beraksi di Pecinta Alam Steyr's (sehingga bisa naik Gunung Gede malam hari tanpa senter, diguyur hujan lebat lagi) dan Teater Epigonen (akibatnya suka 'manggung' dan nulis skenario drama serta menulis dan baca puisi di banyak tempat).

Konon, 20 Mei 2008, kawan-kawan telah reuni kecil-kecilan di Bogor. Lancar saja acaranya, katanya. Ingin daku hadir namun apa daya ..... ada acara diskusi Hardiknas dan Harkitnas di Kuala Kapuas, sekitar 2,5 jam perjalanan dari Kota Cantik-Palangka Raya).

Sahabat-sahabat, ku kan datang suatu saat buat merajut lagi tali silaturahim antara kita, mengusung cerita lama, kini, dan esok, insya Allah ....

29 Februari 2008

Kedatangan kembali ke Palangkaraya


Alhamdulillah pada tanggal 27 Januari 2008, saya sekeluarga tiba kembali di Bumi Tambun Bungai Palangkaraya, Kalteng usai menunaikan tugas selama 3 tahun di Sekolah Indonesia Damaskus. Amboi ...... tak terasa ya ....

Kini telah aktif berdinas di Subdin SLTP-SM Dinas Pendidikan Kota Palangkaraya. Sekali-sekali berdiskusi dengan sahabat-sahabat di sekolah (SMKN 3 Pahandut, SMPN 2 Pahandut, SMAN 1 Pahandut, dan MAN Model) untuk kemajuan dunia pendidikan, step by step.

Sedikit Profil Sekolah Indonesia Damaskus Akhir 2007


Guru = 13 orang termasuk saya dan isteri.

Siswa = 25 orang (SD, SMP, SMA).

Sistem belajar = multilevel, artinya dimungkinkan pada jam-jam tertentu, pembelajaran dilakukan oleh seorang guru pada mata pelajaran yang sama untuk kompetensi berbeda karena rombongan belajarnya berbeda sekalipun pada satu jenjang. Misal seorang guru PKn mengajar 1 orang siswa SMA kelas X, 1 orang siswa SMA IPA kelas XI, 4 orang siswa SMA IPA kelas XII, dan 1 orang siswa SMA Bahasa kelas XII pada jam yang sama! Pusing? Sure, but this is an art of teaching and also challenge for the teacher to manage the students at the classroom or laboratory. Multilevel merupakan upaya untuk mensiasati kekurangan ruangan sementara rombongan belajar cukup banyak.

Fasilitas = ruang teori yang beberapa diantaranya sekaligus merangkap sebagai ruang perpustakaan, lab IPA, dan koperasi sekolah; lab komputer, dan halaman hampir seluas lapangan bola basket untuk bermain. Outsourcing untuk olahraga dan penampilan kesenian.

Alamat web = www.sidamas.org (sayang sekarang sedang under construction).

Kegiatan kesiswaan = OSIS, MPK, Pramuka, Pingpong, Menari, Melukis, Teater (drama/lenong bocah dan sekarang konon dikembangkan pula ketoprak humor oleh Bapak Kepala SID yang baru, Bapak Trijoko), gabung dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Damaskus-Suriah dan KBRI Damaskus untuk sepak bola, basket, berenang, dan tenis lapangan.

Serah Terima Amanah Kepala Sekolah

1. Bulan Januari 1999, serah terima jabatan Kepala SMKN 3 Palangkaraya dari Ibu Dra. Asilina J. Hariwung kepada saya di aula sekolah.
2. Bulan Desember 2004, serah terima jabatan Kepala SMKN 3 Palangkaraya dari saya kepada Ibu Rinasari, S.Pd di aula sekolah.
3. Tanggal 11 Januari 2004, serah terima jabatan kepala Sekolah Indonesia Damaskus (SID) dari Fungsi Pensosbud kepada saya di ruang rapat KBRI Damaskus.
4. Tanggal 31 Desember 2007, serah terima jabatan kepala SID dari saya kepada Sekretaris II Pensosbud di ruang rapat KBRI Damaskus.

Kedatangan di Damaskus,Suriah


Alhamdulillah pada tanggal 28 Desember 2004, saya sekeluarga menginjakkan kaki di bumi Damaskus, Suriah (tampak foto Damaskus tatkala dipeluk sang malam, dijepret dari Bukit Qasiyun). Mengapa ke Damaskus, negeri yang rajin diembargo USA? Untuk menunaikan tugas sebagai Kepala Sekolah Indonesia Damaskus di bawah koordinasi KBRI Damaskus, Suriah.

Para pakar sejarah mencatat betapa Damaskus, ibukota negara Suriah adalah salah satu kota tertua di dunia. Banyak orang menyatakan Damaskus adalah kota
tertua di dunia yang belum pernah ditinggalkan tidak berpenghuni. Semasa dinasti Muslim Umayyad (661-750 M), Damaskus menjadi ibukota dunia Islam.
Khalifah-khalifah Umayyad dari Damaskus menguasai seluruh kawasan mulai dari Spanyol hingga ke India. Banyak orang Islam percaya bahwa pada
suatu hari kelak Isa akan kembali ke dunia ini dan mendatangi Mesjid Besar Umayyad di Damaskus.