19 Juni 2009

International Youth Camp 2009



JOINT RECOMMENDATION
ASEAN+3 YOUTH CAMP 2009
MEDAN, 11-15 JUNE 2009

WE the youths of the Member States of the Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)+3 namely Brunei Darussalam, the Kingdom of Cambodia, the Republic of Indonesia, Malaysia, the Republic of the Philippines, the Republic of Singapore, the Kingdom of Thailand, People’s Republic of China and Republic of Korea have met in Medan, Indonesia, on 11-15 June 2009.
We shared and exchanged national experiences, practices and initiatives on youth entrepreneurship in our respective countries. We acknowledge that each country has its own challenges in dealing with youth unemployment. We thereby realize that empowering youth entrepreneurship is an integral element in ASEAN’s employment policy to achieve a forward-looking employment strategy.
We further acknowledge that enhancing entrepreneurship skills amongst youth would pave way for greater participation in nation building and ASEAN economic development. Such action would contribute to the social well-being of our people as well as to regional economic integration as elaborated in the ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint.
We are committed to work towards establishing youth network in the field of entrepreneurship within ASEAN+3 member countries to promote solidarity, enhance our capability and strengthen our cooperation.
As the future leaders of ASEAN, we are committed to work towards economic independency and attain a united ASEAN+3 youth.
Towards that goal to realize a successful economic integration by 2015, we have agreed to propose the following recommendations:
The Role of Small-Medium Enterprises in Enhancing Entrepreneurship
1. Enhance the capacity of local government units and non-government organizations to support small-medium enterprises;

2. Intensify mentorship and coaching to increase awareness and participation among interested parties;

3. Hold inter-university and inter-high school entrepreneurship competitions to usher in new ideas from younger members of society;

4. Establish entrepreneurship associations in rural areas that will also coordinate with those in the city in order to facilitate knowledge-transfer, training, exhibitions, among others;

5. Gain competitive edge in the market by producing cheap and environment-friendly products yet having high quality;

6. Promote and gather information by setting up inter-regional IT networks;

7. Intensify micro financing efforts in order to support small and medium-scale enterprises start-ups.

Optimizing the Spirit of Entrepreneurship
1. Encourage secondary and higher education levels to incorporate entrepreneurship courses in their curriculum;

2. Promote the options of exchange of university credit through semester internship;

3. Encourage private corporations to tie up with various universities to offer internship programs;

4. Convene the ASEAN+3 Youth Camp on an annual basis to explore the best means for entrepreneurship;

5. Strenghten the capacity of youth through training programs;

6. Promote leadership and mentorship programs;

An ASEAN Youth Business Community
1. Establishing a regional platform for young entrepreneurs from ASEAN+3 [ASEAN+3 Youth Business Community] for effective networking, collaboration and sharing of best practices on youth development strategies and tools.

2. Setting up a foundation under the ASEAN+3 Youth Business Community that would serve as an agency for various youth and entrepreneurship agendas to provide opportunities for the youth in the ASEAN+3 business community to gain exposure at regional level through
2.1 Various exchange programs
2.2 Annual Trade Expo
2.3 Leadership and entrepreneurship training programs
2.4 Forums, conferences and dialogues
2.5 Other relevant programs

3. Encouraging Corporate Social Responsibility (CSR) to be incorporated into the corporate agenda at both local and regional level within the ASEAN+3 framework.

4. Seeking for governmental support from each respective country by means of adopting favorable policies, orders, issuances, agreements, understanding and appropriate legislation in the long term to institutionalize the ASEAN+3 platform.

Adapted at the Inna Dharma Deli Hotel in Medan, Indonesia, on the thirteen day of the sixth month of year two thousand and nine.

30 Mei 2009

Jakarta - Palangka Raya



Mungkinkah Palangka Raya, ibu kota Prov. Kalimantan Tengah menjadi ibu kota RI?

Mengapa sampai hari ini (dan mungkin untuk beberapa tahun kedepan) Jakarta masih menjadi ibu kota RI?
Kapan pemerintah pusat serius mengagendakan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta?
Sampai berapa lama status Jakarta bertahan seperti sekarang padahal kondisi lingkungannya sudah kian parah?
Mengapa kita, maaf, telat mikir dan telat berbuat, untuk segera merancang Palangka Raya sebagai alternatif masa depan ibu kota republik tercinta ini?
Kalau memang bukan Palangka Raya, apakah ada kota lain?
Bukankah Palangka Raya telah digagas sebagai calon ibu kota RI oleh Bung Karno?
Siapa yang meragukan ide-ide super hebat Bung Karno pada zamannya yang sanggup menyatukan fenomena Asia Afrika?
Mengapa para capres/cawapres sekarang tidak/belum melirik isu pentingnya memilih lokasi kota terbaik sebagai ibu kota RI?
Siapa yang berani menjamin bahwa Jakarta tidak pernah dan tidak akan macet/sesak dengan polusi selama para pelaku politik/bisnis beraktifitas rutin?
Bukankah macet dan polusi dapat menimbulkan stres bahkan depresi?
Tidakkah lebih baik kalau presiden dan jajarannya menghirup udara relatif bebas polusi agar dapat lebih berpikir jernih dalam mengelola republik yang 'besar' ini?
Mengapa kita tidak belajar dari Malaysia (Kuala Lumpur-Putra Jaya), Australia (Sydney-Canberra), USA (New York-Washington) agar ....... Indonesia (Jakarta-Palangka Raya)?

17 Mei 2009

Vivanews.com

Bagus banget!. Itu kesan saya tatkala membuka www.vivanews.com. Tata letak, cakupan berita, updating, pilihan warna, pokoknya sip deh. Yang tak kalah ciamik, tampilan video streaming-nya. Ketika saya test bersama yahoo sekalipun, videonya sebanding. Bahkan video yahoo terkadang ada delay-nya, mungkin karena server yahoo ada jauh di seberang lautan sana.

Tema yang diusung pun sungguh kreatif dan pas menangkap momen, "pemilu". Sama saja dengan yang dilakukan TV One dan Metro TV. Setali tiga uang juga dengan strategi pemasaran sejumlah media cetak harian nasional. Tak syak, "pemilu" memang begitu piawai menyihir publik.

Tak berpanjang kata, selancari saja saingan www.detik.com ini. Waktu yang kemudian akan menguji kehebatan vivanews!

ASEAN University Student Conference

"Cultural Heritage". Itulah tema yang akan diusung pada Konferensi Mahasiswa ASEAN, 20-23 Mei 2009 di Gedung Merdeka, Bandung. Tidak kurang dari 150 orang mahasiswa akan cas-cis-cus dalam Bahasa Inggris. Topik yang akan dibahas: 1. First speaker: “The Role of Youth on Enriching and Preserving Cultural Heritage” (Dr. Hari Untoro Dradjat, Chairman SOMCA); 2. Second speaker: “Optimizing Cultural Heritage for National and Regional Economic Development” (Ms Koh Wan Yuen Cheryl, Deputy Director Marketing and Promotions Corporate Communications Industry Promotion); 3. Third Speaker: “Learning From Practitioners” (Dr Bong Sovath, Rector of the Royal University of Fine Art, Cambodia); 4. Fourth speaker: “Understanding ASEAN” (Ms. Linda Lee, ASEAN Secretariat).

Sebelum 'menyimak' keempat topik hebat, para calon cendekiawan dari 10 negara ASEAN akan menyajikan 'country presentation'. Setelah itu para peserta akan larut dalam diskusi kelompok dan menikmati 'natural chemistry' alam sekitar Bandung. Refreshing.

Perhelatan ini dikomandani Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, berkolaborasi dengan Deplu, ASEAN Secretariat, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung.

Selanjutnya, mangga-monggo-please klik www.asean-usc.com.

26 Maret 2009

Burung Bidadari - Wallacea





Burung Bidadari (Semioptera wallaci)merupakan salah satu fauna langka yang masih hidup di Pulau Halmahera dan Tidore, Maluku Utara, yang termasuk Wallacea Region (NTB, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara). Tatkala saya alhamdulillah mampir ke Jaelolo, Kab. Halmahera Barat, Sabtu-28 Maret 2009, tak sempat jumpa burung tersebut karena jika ingin bersilaturahim dengannya memang harus pada saat sebelum mentari terbit/subuh. 'Nyesel' ndak lihat sang burung?? Ndak juga, karena tujuan utama ke lokasi sekedar untuk survey rencana kegiatan ASEAN Youth Expedition on Wallacea, insya Allah pada akhir Oktober - awal November 2009. Toh, nanti pada saatnya, para pemuda ASEAN dan saya, insya Allah akan mengintip wujud dan teriakan sang burung. Jadi, nantikan saja laporan langsung kegiatannya pada minggu pertama November 2009..... wow... masih luammaaaa..

Sekarang, yo kita kupas Wallacea. Mungkin Anda pernah belajar di SD atau SMP tentang Wallacea Line (Garis Wallacea). Wikipedia ( http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_Wallace) mencatat bahwa Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini dinamakan atas Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu dinamakan "Wallace-Weber".

25 Maret 2009

Indonesia - Libya



Kolonel Moammar Khadafi, siapa tak kenal?. Pemimpin kharismatik Libya itu kini makin terbuka peluangnya untuk memperluas kerjasama dengan banyak negara di planet ini. Melunaknya AS, menjadi pemimpin Uni Afrika, mereguk banyak keuntungan tingginya harga minyak, merupakan sederet 'keberuntungan' yang dinikmati Libya untuk meningkatkan posisi tawarnya baik secara politik, ekonomi maupun sosial-budaya dalam blantika percaturan diplomasi regional dan global.

Indoneia termasuk yang dilirik kali pertama oleh Libya untuk meningkatkan kerjasama bilateral. Karena itu, alhamdulillah saya beruntung langsung menceburkan diri pada ajang diplomasi/negosiasi dengan para pejabat/diplomat Libya pada Sidang Komisi Bersama (SKB) Pertama di Yogyakarta, 23 - 25 Maret 2009. SKB sendiri ditutup secara resmi oleh Menlu Dr N. Hassan Wirayuda sebelum menggelar press conference bersama Ketua Delegasi Libya, Menteri Sosial Libya, Dr. Ibrahim A M Al Sharif.

Banyak kesepakatan yang diraih pada sidang tersebut dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Dalam hal rencana kerjasama di bidang kepemudaan dan keolahragaan,Indonesia dan Libya sepakat untuk saling berkunjung satu sama lain baik pejabat/pelatih maupun terutama para pemudanya. Bukan tak mungkin Pertukaran Pemuda Indonesia-Libya pada 1-2 tahun yad akan dapat terealisasi sebagaimana halnya pertukaran pemuda kita dengan Kanada, Australia, Malaysia, ASEAN, Jepang.

Pada Sidang disepakati pula kerjasama di bidang kepramukaan, saling berkoordinasi pada keikutsertaan kedua negara pada berbagai even pemuda dan olahraga internasional, dan merintis Asia Afrika Youth Forum. Forum ini terinspirasi oleh kesuksesan penyelenggaraan dan dampak positif Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, salah satu karya fenomena bin monumental dari Bung Karno. Banyak negara kini makin mengakui kedahsyatan KAA dimaksud, salah satunya adalah memperkokoh kerjasama negara-negara di Asia-Afrika, segera setelah terlepas dari belenggu penjajahan imperialis Eropa/Asia.

Khadafi mungkin akan makin tersenyum lebar jika jadi datang ke Indonesia pada tahun ini atau tahun depan. Mengapa? Boleh jadi karena kehadiran perdananya di Indonesia merupakan babak baru dalam meningkatkan harga diri kedua negara dalam konteks peningkatan kesejahteraan umat di bumi. Insya Allah

19 Maret 2009

Bogor - Borneo - Jakarta


Penghujung September 1987 kuhirup hawa laut menuju Palangka Raya via Semarang dan Banjarmasin, diantar kedua orang tua, kedua nenek dan saudara-saudara. Singkat cerita, pekerjaan sebagai guru dan kepala sekolah telah kujalani di Kuala Kapuas dan Palangka Raya, Kalteng.

Senin,16 Agustus 2009, adalah the first day bekerja pada Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Pemuda dan Hubungan Internasional, Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Kini kedua orang tua dan nenek kandung sudah wafat. Bapak, malah baru wafat tgl 9 Maret 2009 M/12 Rabi'ul Awwal 1430 H. Semoga Allah SWT melimpahkan keridhaan-Nya kepada arwah para almarhum/almarhumah. Amin ya rabb....

Alhamdulillah, 22 tahun mengembara dengan segala suka dukanya nan tiada tara nikmatnya.

11 Januari 2009

Menanti komandan SILN berikut.......

Dear all,

Cukup memikat surat Ses Ditjen PMPTK nomor 12626/F1/KP/2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Pemberitahuan dan Pemanggilan 25 Peserta untuk mengikuti Seleksi Tahap II di Jakarta. Surat ini memuat the best 25 kandidat kepala SILN (Sekolah Indonesia Luar Negeri)yang akan diseleksi lagi pada tanggal 13 – 15 Januari 2009 di Jakarta.

Bagaimana saya kok jadi terpikat, mari kita telisik sbb :
1. Dari 33 provinsi, hanya 14 provinsi yang mengikutsertakan peserta. Tiga provinsi padat penduduk di Jawa (Banten, Jabar dan Jatim) bahkan nihil. So, what’s up?. Berarti minim sosialisasi ya?. Sependek pengamatan saya, dari Ditjen PMPTK surat-surat itu sudah disebar ke Dinas Pendidikan Provinsi. Saya saja di Dinas Dikpora Kota Palangka Raya sudah menerima surat itu via Dinas Dik Prov Kalteng. Tapi memang ada sejumlah Dinas Dik Kab di Kalteng yang belum menerima surat tsb.
2. Ada dua prov yang terbanyak berpartisipasi (Jateng = 27 orang, Sulawesi Tengah = 23 orang) disusul Kalteng dan DKI, masing-masing 9 orang dan Gorontalo = 5 orang. Sisanya hanya mengirimkan 3 orang ke bawah.
3. Secara nasional ada gejala penurunan jumlah peminat dari tahun ke tahun secara signifikan. Memprihatinkan ........ alias sayang sekali. Tahun 2003 dulu (ketika saya ikut) ada 415 untuk mencari the best 10. Tahun 2006, kalau tak salah, yang ikut turun menjadi 300-an orang untuk memilih the best 9. Kini hanya 98 orang untuk menentukan the best 12 yang kelak akan ditempatkan di 12 SILN. Padahal saya tahu persis sekali, untuk seleksi ini insya Allah 100% murni (tak ada kolusi, nepotisme, main duit dll). Semuanya secara kompak berniat sama, ingin menempatkan figur kepsek yang betul-betul kompeten dengan cara yang sangat fair! Suatu hal yang perlu terus dilestarikan karena KEJUJURAN di republik ini masih merupakan barang mahal dan langka (makanya belakangan di mana-mana rajin dibuka kantin kejujuran terus di-blow up media ha ha ha ....).
4. Jateng, selain dominan sebagai prov terbanyak pesertanya, juga tak tanggung-tanggung mampu meloloskan 8 orang putera terbaiknya untuk bertarung pada seleksi babak ke-2. Setelah itu ada Sulawesi Tengah (5), DKI (4), Kaltim (3), Kalbar (2), Kalteng (1), Sumbar (1) dan Lampung (1). Nah, Lampung itu heibaaat .... mengapa? Hanya mengikutkan 1 orang peserta dan langsung tembus ke 25 besar. Kalau dari Kalteng sendiri? Alhamdulillah Pak Muchlis, Kepala SMK Negeri di Pangkalan Bun masuk 25 besar. Bangga dong kawan se-prov masuk babak semi final he he he ....... He’s an english teacher! Nah lo, jangan-jangan yang lolos masuk 25 besar ini rata-rata guru Bahasa Inggris atau pernah kuliah S.2 atau kuliah di LN?

Selamat untuk jajaran Ditjen PMPTK yang tetap konsisten melanjutkan tradisi seleksi yang sangat bagus ini. Kita nantikan siapa saja yang lolos ke 12 besar. The last but not least, this excellent selection method also should be applied to seek the selected teachers! Is that right?. Pak Yukon, Pak Nirwan, would you mind trying to propose this opinion?. We’re waiting for that soon.....

Brothers, seleksi memang tak menjamin 100% bahwa SILN akan langsung berkilau karena begitu banyak faktor x di SILN. Belum lagi barangkali faktor y di Depdiknas dan mungkin faktor z di Deplu. Maksudnya, demikian tak sedikit aspek yang layak dicermati dan ditata kalau SILN ingin berkualitas. However, kita perlu, sekecil apapun, terpikat dengan fenomena sekitar yang merunduk dan khidmat pada keadilan, kejujuran dan kebenaran. Kita semua tak ada yang tak pernah bersalah, keseharian berhias dosa adalah milik kita .... dan justeru karena itu mari berbenah sebelum dipanggil oleh-Nya ....

Siapa tahu, suatu saat SILN akan betul-betul memikat orang asing ......insya Allah.

Warm regards,
Esa