26 Maret 2009

Burung Bidadari - Wallacea





Burung Bidadari (Semioptera wallaci)merupakan salah satu fauna langka yang masih hidup di Pulau Halmahera dan Tidore, Maluku Utara, yang termasuk Wallacea Region (NTB, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara). Tatkala saya alhamdulillah mampir ke Jaelolo, Kab. Halmahera Barat, Sabtu-28 Maret 2009, tak sempat jumpa burung tersebut karena jika ingin bersilaturahim dengannya memang harus pada saat sebelum mentari terbit/subuh. 'Nyesel' ndak lihat sang burung?? Ndak juga, karena tujuan utama ke lokasi sekedar untuk survey rencana kegiatan ASEAN Youth Expedition on Wallacea, insya Allah pada akhir Oktober - awal November 2009. Toh, nanti pada saatnya, para pemuda ASEAN dan saya, insya Allah akan mengintip wujud dan teriakan sang burung. Jadi, nantikan saja laporan langsung kegiatannya pada minggu pertama November 2009..... wow... masih luammaaaa..

Sekarang, yo kita kupas Wallacea. Mungkin Anda pernah belajar di SD atau SMP tentang Wallacea Line (Garis Wallacea). Wikipedia ( http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_Wallace) mencatat bahwa Garis Wallace adalah sebuah garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia; di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis ini dinamakan atas Alfred Russel Wallace, yang menyadari perbedaan yang jelas pada saat dia berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke-19. Garis ini melalui Kepulauan Melayu, antara Borneo dan Sulawesi; dan antara Bali (di barat) dan Lombok (di timur). Adanya garis ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta tentang perbedaan biologis antara Filipina dan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan pada 1521. Garis ini lalu diperbaiki dan digeser ke Timur (daratan pulau Sulawesi) oleh Weber. Batas penyebaran flora dan fauna Asia lalu ditentukan secara berbeda-beda, berdasarkan tipe-tipe flora dan fauna. Garis ini lalu dinamakan "Wallace-Weber".