25 Maret 2009

Indonesia - Libya



Kolonel Moammar Khadafi, siapa tak kenal?. Pemimpin kharismatik Libya itu kini makin terbuka peluangnya untuk memperluas kerjasama dengan banyak negara di planet ini. Melunaknya AS, menjadi pemimpin Uni Afrika, mereguk banyak keuntungan tingginya harga minyak, merupakan sederet 'keberuntungan' yang dinikmati Libya untuk meningkatkan posisi tawarnya baik secara politik, ekonomi maupun sosial-budaya dalam blantika percaturan diplomasi regional dan global.

Indoneia termasuk yang dilirik kali pertama oleh Libya untuk meningkatkan kerjasama bilateral. Karena itu, alhamdulillah saya beruntung langsung menceburkan diri pada ajang diplomasi/negosiasi dengan para pejabat/diplomat Libya pada Sidang Komisi Bersama (SKB) Pertama di Yogyakarta, 23 - 25 Maret 2009. SKB sendiri ditutup secara resmi oleh Menlu Dr N. Hassan Wirayuda sebelum menggelar press conference bersama Ketua Delegasi Libya, Menteri Sosial Libya, Dr. Ibrahim A M Al Sharif.

Banyak kesepakatan yang diraih pada sidang tersebut dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Dalam hal rencana kerjasama di bidang kepemudaan dan keolahragaan,Indonesia dan Libya sepakat untuk saling berkunjung satu sama lain baik pejabat/pelatih maupun terutama para pemudanya. Bukan tak mungkin Pertukaran Pemuda Indonesia-Libya pada 1-2 tahun yad akan dapat terealisasi sebagaimana halnya pertukaran pemuda kita dengan Kanada, Australia, Malaysia, ASEAN, Jepang.

Pada Sidang disepakati pula kerjasama di bidang kepramukaan, saling berkoordinasi pada keikutsertaan kedua negara pada berbagai even pemuda dan olahraga internasional, dan merintis Asia Afrika Youth Forum. Forum ini terinspirasi oleh kesuksesan penyelenggaraan dan dampak positif Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 di Bandung, salah satu karya fenomena bin monumental dari Bung Karno. Banyak negara kini makin mengakui kedahsyatan KAA dimaksud, salah satunya adalah memperkokoh kerjasama negara-negara di Asia-Afrika, segera setelah terlepas dari belenggu penjajahan imperialis Eropa/Asia.

Khadafi mungkin akan makin tersenyum lebar jika jadi datang ke Indonesia pada tahun ini atau tahun depan. Mengapa? Boleh jadi karena kehadiran perdananya di Indonesia merupakan babak baru dalam meningkatkan harga diri kedua negara dalam konteks peningkatan kesejahteraan umat di bumi. Insya Allah